Minggu, 12 November 2017

Tari Balet

Tari Balet
Ø    Sejarah balet
Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang dikoreografi  menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Keunikan dari karya tari balet adalah kekuatan kaki penari balet yang dapat menopang tubuh dengan ujung telapak kaki bahkan dengan jari- jari kaki. dan keanggunan para penari.
Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai bagian dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe workgrand pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet.
Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia pada masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para ningrat Prancis. Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan dengan Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya berdasarkan tata krama ningrat.
Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760), yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis seperti Christopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique, dan balet turut menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan sebagai divertissements.
Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan Rusia (berkat para master seperti August BournonvilleJules Perrot, dan Marius Petipa). Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.

Ø    Balet di Indonesia
Rekaman sejarah pertama tentang persentuhan balet dengan Indonesia menyebut adanya kunjungan dari Anna Pavlova and Company ke Hindia Belanda yang tiba di Batavia tanggal 21 Februari 1929, dan melakukan pertunjukan pada tanggal 8 Maret 1929.[1] Dalam pertunjukan yang diadakan di Princesse Schouwburg Weltevreden ini, Anna Pavlova membawakan repertoar "The Magic Flute, Snowflakes" and "Divertissements".[2] Anna Pavlova melanjutkan kunjungannya ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Kemudian grup balet Dandré-Levitoff Russian Ballet ke Hindia Belanda pada tahun 1934 dan melakukan pertunjukan di empat kota besar yaitu Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya.[3] Grup balet ini juga berkunjung ke Bali dan tertarik dengan seni tari Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia.[4] Grup balet ini membawakan Swan Lake yang menjadi sensasi di Surabaya, dan juga Les sylphides, La fille mal gardée and Polovtsian dances.
Di awal abad ke-20, balet di Indonesia kebanyakan diajarkan dan dirintis oleh orang Belanda yang bermukim di Indonesia, yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia. Puck Meijer yang berada di Jakarta mengajarkan ballet kepada Farida OetoyoNanny LubisJames DanandjajaElsie Tjiok, dan Julianti Parani. Sementara di Surabaya, Marlupi Sijangga belajar kepada Mevrouw Zaller. Ludwig Werner dan Willy Roemers juga menjalankan sekolah balet di Jakarta yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di mana Farida Oetoyo juga belajar dan mengajar di sana.
Sepeninggal para guru balet Belanda tersebut, di awal tahun 50-an mulai berdiri sekolah balet oleh perintis balet Indonesia. Pada tahun 1956 dua sekolah balet berdiri, yaitu Namarina oleh Nanny Lubis di Jakarta dan Marlupi Dance Academy oleh Marlupi Sijangga di Surabaya. The Jakarta Ballet School berdiri pada tahun 1957 oleh Elsie Tjiok San Fang,[5] yang pada tahun 1958 berganti nama menjadi sekolah balet Nritya Sundara oleh Farida Oetoyo dan Yulianti Parani, dan pada tahun 1977 menjadi Sekolah Ballet Sumber Cipta. Dua sistem pengajaran balet yang paling dominan di Indonesia adalah kurikulum Royal Academy of Dance (RAD) yang masuk pada tahun 1970-an dan sistem Vaganova.
Pada tahun 1959, sekelompok penari membentuk Balet Nasional, yang diarahkan untuk mengadakan pertunjukan teratur seperti di Eropa (membentuk sebuah ballet company professional). Penari yang terlibat adalah Farida OetoyoJames Danandjaja (Jimmy Tan), Julianti ParaniWilly Roemers, Louis Pandelaki, dan Valeska Ong.[6] Sayangnya grup ini tidak bertahan lama karena kesibukan pribadi masing-masing penarinya, selain kurangnya juga dukungan dana dan antusiasme penonton. Pada tahun 1996, Aiko Senosoenoto membentuk Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company yang berbasis tari modern dan kontemporer. Pada tahun 1998 Farida Oetoyo membentuk grup tari kontemporer bernama Kreativitat Dance Indonesia. Pada tahun 2006 dengan rintisan Maya Tamara dan Jetty Maika Namarina membentuk grup semi profesional berbasis tari balet bernama Namarina Youth Dance yang mengadakan pementasan sekali setahun.
Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki grup balet profesional purna waktu (full time ballet company) yang serupa dengan Singapore Dance Theatre, Ballet Philippines, atau Hong Kong Ballet.

Ø    Macam-macam gerakan
1.             Gerakan pointe adalah gerakan berdiri dengan ujung kaki yang menjadi ciri khas tarian yang satu ini.
2.            Gerakan piroutte merupakan gerakan seperti angsa menari
3.            Gerakan plie sendiri ialah gerakan kaki yang ditekuk namun badan harus tetap berdiri tegak.
Selain itu, ada pula gerakan mengangkat kaki hingga 180 derajat dan gerakan balet lainnya. Dengan gerakan-gerakan tersebut, tarian balet akan terlihat sangat indah.

Ø    Manfaat Balet untuk Kesehatan
Dari hasil penelitian, tarian balet bukan saja mempunyai gerakan yang indah saja, tapi setiap gerakan pada balet pun sangat baik untuk kesehatan para penarinya, dan inilah beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh para penari balet yaitu :
1.             Menegakkan tubuh
Manfaat yang pertama dari tarian balet ini adalah menegakkan postur tubuh si penari. Gerakan pada balet seperti gerakan berdiri dengan tegak akan melatih tulang belakang penari balet agar tidak tumbuh membungkuk. Manfaat ini mungkin tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat, namun dengan sering melakukan gerakan balet ini postur tubuh akan lebih tegak. Postur tubuh yang tegak ini pun ternyata baik untuk kesehatan tulang belakang karena akan melindungi tulang belakang dari masalah tulang bengkok dan juga syaraf terjepit di daerah tulang belakang. Maka dari itu, kita bisa melihat bahwa penari balet pasti terlihat mempunyai postur tubuh yang lebih tegak dibandingkan dengan pekerja kantoran yang sering duduk membungkuk.
2.            Mengencangkan otot tubuh
Bukan hanya baik untuk tulang belakang, gerakan yang ada pada tarian balet juga baik untuk otot tubuh. Seperti yang kita ketahui bahwa gerakan pada tari balet membutuhkan otot tubuh yang kuat. Hal ini disebabkan oleh banyak gerakan yang ada pada tarian ini harus bertumpu pada bagian ujung kaki misalnya. Dengan latihan secara rutin selama bertahun-tahun, gerakan tersebut akan melatih otot menjadi lebih kuat.
3.            Tubuh menjadi lentur
Tarian balet terkenal dengan gerakan-gerakan yang sangat lentur. Gerakan lentur yang bisa membuat para penonton berdecak kagum seperti kaki yang dapat diangkat 180 derajat dan gerakan mencium lutut tentu membutuhkan kelenturan tubuh yang luar biasa. Untuk para penari pemula balet, kelanturan tubuh memang tidak akan langsung di dapatkan sebab perlu adanya latihan selama bertahun-tahun.
4.            Menguatkan kaki
Kemudian, manfaat balet lainnya yang bisa didapatkan oleh para penarinya adalah meningkatkan kekuatan kaki. Dalam bayang menumpu pada kaki juga bisa membuat kaki si penari balet menjadi lebih indah.
5.            Merampingkan tubuh
Balet memang kaya akan gerakan yang sangat menyehatkan badan. Beberapa diantaranya bahkan bisa dijadikan sebagai salah satu metode tepat untuk merampingkan bentuk tubuh. Bervariasinya gerakan pada balet sangat efektif untuk membakar lemak yang ada di bawah kulit. Maka dari itu, jika anda ingin merampingkan tubuh tanpa harus melakukan diet ketat atau pun mengkonsumsi pil diet, berlatih balet bisa menjadi salah satu solusi yang tepat.
6.            Membuat tubuh makin tinggi
Selain kelima manfaat balet untuk kesehatan, ada juga manfaat lain dari menari balet yaitu membuat tubuh anda makin tinggi. Hal ini tentu saja tidak berlaku bagi para penari balet dewasa yang masa pertumbuhannya telah selesai. Manfaat ini akan sangat baik untuk anak-anak yang bermain balet. Gerakan balet yang mengharuskan para penari untuk tetap tegak membuat pertumbuhan pada anak-anak akan lebih cepat.
7.            Meratakan perut
Kemudian, menari balet juga bisa meratakan perut para penarinya. Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan oleh beberapa gerakan dalam balet yang mengharuskan para penarinya untuk membusungkan dada sehingga otot pada peruf akan tertarik. Tertariknya otot perut ini secara terus-menerus akan memberikan efek yang baik yaitu perut akan menjadi ramping. Maka tidak heran jika pemai balet rata-rata mempunyai perut yang ramping.
Dengan adanya berbagai manfaat kesehatan tersebut, maka tidaklah salah jika tarian balet ini sangat direkomendasikan untuk para wanita ataupun pria yang menginginkan hal-hal baik seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, yang harus dicatat ialah, manfaat balet ini tidak akan didapatkan atau dirasakan hanya dengan sekali atau dua kali latihan saja. Perlu waktu hingga setahun, dua tahun atau bahkan lebih. Maka dari itu, biasanya balet ini ditekuni oleh seseorang sejak dia masih anak-anak.
Ø    Manfaat Balet untuk Pembentukan Karakter pada Anak
Selain membuat badan lebih sehat seperti yang telah dijelaskan di atas, menari balet juga memberikan manfaat lain yaitu membantu membentuk karakter para penari balet. Pembentukan karakter ini akan sangat baik bagi balita atau pun anak-anak sehingga dengan mengirimkan anak-anak anda ke sanggar balet atau tempat balet, hal tersebut nyatanya secara tidak langsung membentuk karakter anak.
1.             Melatih kesabaran dan mengendalikan emosi anak
Hal pertama yang akan didapatkan anak jika mereka bermain balet ialah melatih kesabaran dan juga pengendalian emosi. Seperti yang kita ketahui bahwa memainkan gerakan balet sangatlah berbeda dengan gerakan tarian modern yang mempunyai gerakan cepat. Gerakan pada tarian balet yang sangat lambat dan harus dilakukan dengan penuh perasaan membuat penari balet harus sabat atau pandai dalam mengendalikan emosinya ketika melakukan setiap gerakan tersebut.
Jika gerakan pada balet dilakukan tanpa adanya pengendalian emosi yang baik, maka gerakan tersebut tidak akan indah dan menawan. Kemudian, tentu saja sifat ini akan terbawa pada lingkungan anak di luar balet sehingga anak akan memiliki pengendalian emosi dan kesabaran yang baik.
2.            Melatih anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain
Selanjutnya, menari balet juga akan memberikan hal positif lain bagi anak-anak yaitu mereka akan belajar untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang selain orang yang ada serumah dengannya. Melatih anak untuk berinteraksi ini sangatlah penting sebab dengan terbiasa bertemu dengan orang lain, anak akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ataupun orang baru yang akan ditemuinya.
3.            Melatih kerja sama
Pada pementasan tarian balet secara berkelompok atau lebih dari satu orang, kekompakkan gerakan penari balet haruslah diperhatikan. Maka dari itu, setiap penari dalam kelompok tersebut harus bekerjasama agar setiap gerakan mereka kompak. Di dalam proses kerjasama tersebutlah anak-anak yang bermain balet harus melatih menjaga ego mereka agar mereka tidak menonjolkan kehebatan masing-masing tapi harus menjadi satu kesatuan dengan penari balet lainnya. Disinilah anak akan belajar bagaimana untuk bekerjasama dengan orang lain demi terwujudnya sebuah hal.
4.            Melatih konsentrasi anak
Dalam melakukan setiap gerakan dalam balet, para penari balet harus berkonsentrasi agar gerakan yang dilakukannya benar dan sempurna. Konsentrasi ini meliputi konsentrasi untuk gerakan balet dengan musik yang mengiringinya. Jika konsentrasi pemain buruk, maka akan ada banyak gerakan balet yang kurang sempurna. Dengan adanya fakta ini, maka balet tentu saja bisa menjadi alternatif yang baik bagi anak untuk berlatih bagaimana caranya berkonsentrasi dengan baik. Kebiasaan berkonsentrasi ini tentu akan membuat anak terbiasa untuk berkonsentrasi dalam hal lain, belajar misalnya.
5.            Meningkatkan daya ingat anak
Selain melatih konsentrasi, menari balet juga sangat baik melatih anak untuk meningkatkan daya ingat mereka. Seperti yang kita tahu bahwa balet mempunyai banyak gerakan, mulai dari gerakan dasar untuk pemula hingga gerakan yang rumit untuk para pemain yang telah mahir menarikan balet. Dengan banyaknya gerakan pada balet tersebut, tentu saja anak-anak harus berlatih untuk mengingat gerakan apa saja yang harus mereka lakukan.
Apalagi jika mereka akan akan pentas, maka anak harus mengingat benar gerakan apa saja yang harus dilakukan saat pentas. Hal inilah yang melatih anak untuk melatih daya ingat mereka, dan hasilnya ialah daya ingat pada anak akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan anak yang tidak mengikuti kegiatan ekstra apa pun.
6.            Melatih kepercayaan diri anak
Sebagai seorang penari balet, maka anak harus mempunyai keberanian yang lebih untuk tampil di atas panggung, dan hal inilah yang akan dilatih saat anak bergabung dalam sebuah sanggar balet ataupun ekskul balet di sekolah. Dalam balet, anak akan dilatih bagaimana ia harus terbiasa menjadi pusat perhatian di atas panggung tanpa harus malu atau pun canggung.
Disinilah anak akan belajar bagaimana dia harus percaya pada dirinya sendiri bahwa dia mampu menjadi penari balet yang bagus di atas panggung di depan banyak orang. Maka dari itu, anak yanh ikut balet akan terlatih menjadi seseorang yang berani tampil dihadapan banyak orang.
Ø    Jenis Ballet
1.             Ballet klasik 
Gerakan ballet yang paling formal, melekat pada teknik ballet tradisonal. seperti ballet Rusia, balet Perancis dan ballet Italia.
2.            Ballet revolution 
Gerakan ballet yang lebih modern, yang dipadukan antara gaya dan genre klasik Kuba, Amerika Latin modern dan hip hop. 

Ø    Yang wajib digunakan ketika berlatih ballet
1.             Leotard
Leotard didesain agar dapat bergerak lebih bebas, Leotard harus pas di badan agar postur dan kesalahan gerakan dapat terlihat oleh guru ballet.
2.            Skirt
Skirt biasanya dipakai oleh kelas ballet pemula , di gunakan sebagai media belajar untuk membantu pembentukan posisi tangan dan lengan dalam ballet.
3.            Stocking
Stocking berfungsi untuk menopang bagian tubuh khususnya pinggang kebawah yang kurang kencang. Biasanya murid yang baru belajar ballet di wajibkan mengenakan kaos kaki agar gerakan kaki lebih terlihat.
4.            Sepatu ballet
Sepatu ballet harus benar-benar pas dikaki, tidak boleh kesempitan atau kebesaran karena akan mempersulit gerakan, ada dua jenis sepatu ballet, yaitu :
-soft shoes : di gunakan oleh semua siswa pemula ballet baik wanita atau laki-laki, sedangkan penari ballet laki-laki akan terus memakai soft shoes sepanjang karirnya
-point shoes : di gunakan oleh penari ballet wanita, untuk menggunakan pointe shoes ballerina harus mengambil kelas khusus belajar pointe shoes, karena kaki mereka harus cukup kuat.
5.            Rambut
Rambut harus diikat rapi, tidak menutupi wajah agar tidak mengganggu selama belajar, dan pada saat pentas penonton bisa melihat jelas mimik muka ballerina.
6.            Aksesoris
Pada saat berlatih ballet disarankan untuk tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan, selain mengganggu juga bisa mengakibatkan cedera.

Ø    Gerakan–gerakan dasar ballet
1.             Allégro (a-lay-GROH)
2.            Arabesque (a-ra-BESK)
3.            Assemblé (a-sahn-BLAY)
4.            Balancé (ba-lahn-SAY)
5.            Chassé (sha-SAY)
6.            Couru (koo-REW)
7.            Demi-plié (duh-MEE-plee-AY)
8.            Demi-pointes, sur les (sewr lay duh-mee-PWENT)
9.            Derrière
10.          Développé (day-law-PAY)
11.           Échappé (ay-sha-PAY)
12.          Fondu, fondue (fawn-DEW)
13.          Fouetté (fweh-TAY)
14.          Frappé
15.          Glissade (glee-SAD)
16.          Jeté, petit (puh-TEE zhuh-TAY)
17.          Pas de bourrée (pah duh boo-RAY)
18.          Petit, petite (puh-TEE, puh-TEET)
19.          Pirouette (peer-WET)
20.         Plié (plee-AY)
21.          Port de bras (pawr duh brah)
22.         Relevé (ruhl-VAY)
23.         Retiré (ruh-tee-RAY)
24.         Rise
25.         Sauté, sautée (soh-TAY)
26.         soubresaut
27.         Turn-out
28.         Working leg 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masakan

Bolu Koja Bahan: 250 gram tepung terigu 1 sdt adas manis 1/4 sdt kapulaga bubuk 1 sdt kayu manis bubuk 1/4 sdt vanili bubuk ...